Pada era modern ini, limbah plastik telah menjadi salah satu masalah lingkungan yang paling serius di dunia. Plastik konvensional terbuat dari bahan baku minyak bumi, yang memiliki karakteristik yang tidak dapat terurai dalam waktu yang singkat di dalam lingkungan. Oleh karena itu, orang di seluruh dunia mencari solusi untuk mengurangi dampak negatif plastik terhadap lingkungan. Salah satu pendekatan yang sedang berkembang adalah dengan menggunakan plastik yang dapat terurai secara alami.

Salah satu jenis plastik yang sedang populer saat ini adalah plastik dari pati jagung yang dapat terurai secara alami atau disebut juga dengan bioplastik. Pati jagung adalah bahan baku yang berasal dari jagung, yang merupakan salah satu tanaman yang paling banyak ditumbuhkan di berbagai negara. Bioplastik dari pati jagung memiliki sifat yang sama seperti plastik konvensional, namun dapat terurai secara alami dan tidak memberikan dampak buruk terhadap lingkungan.

Proses pembuatan plastik biodegradable dari pati jagung cukup sederhana. Pertama, pati jagung diekstraksi dari biji jagung menggunakan air hangat. Proses ini menghasilkan pati yang kemudian diendapkan dan dikeringkan. Setelah pati jagung kering didapatkan, langkah selanjutnya adalah mencampurnya dengan plasticizer atau plasticizing agent, seperti gliserol atau sorbitol. Plasticizer berfungsi untuk membuat adonan pati jagung menjadi lebih fleksibel dan mudah dibentuk. Campuran ini kemudian dipanaskan dan dicampur hingga merata.

Langkah berikutnya adalah proses pelelehan adonan pati jagung tersebut. Adonan pati jagung dipanaskan dengan suhu yang cukup tinggi sehingga adonan tersebut dapat meleleh. Proses pelelehan ini membuat adonan pati jagung menjadi cair dan mengalir. Selama proses pelelehan ini, tambahan berupa pewarna atau bahan tambahan lainnya seperti plastik konvensional, dapat dimasukkan agar menghasilkan berbagai warna dan karakteristik yang berbeda.

Setelah adonan pati jagung meleleh, langkah berikutnya adalah membentuk plastik yang diinginkan. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk membentuk plastik dari adonan pati jagung, seperti cetakan injeksi dan ekstrusi. Metode cetakan injeksi melibatkan pembuatan cetakan plastik yang kemudian diisi dengan adonan pati jagung cair. Setelah membeku, plastik berbentuk cetakan akan keluar dari cetakan tersebut. Metode ekstrusi menggunakan sebuah mesin ekstruder yang memeras adonan pati jagung cair melalui lubang berbentuk silinder sehingga menghasilkan plastik berbentuk tabung atau strip yang panjang.

Setelah plastik terbentuk, langkah terakhir adalah pendinginan hingga plastik menjadi keras dan siap digunakan. Plastik biodegradable dari pati jagung dapat digunakan dalam berbagai aplikasi seperti kantong belanja, bungkus makanan, atau bahkan alat-alat rumah tangga.

Keuntungan utama dari penggunaan plastik biodegradable dari pati jagung adalah kemampuannya untuk terurai alami. Plastik konvensional membutuhkan waktu ratusan hingga ribuan tahun untuk terurai di dalam lingkungan, sedangkan plastik biodegradable dari pati jagung dapat terurai dalam tempo yang jauh lebih cepat. Pati jagung juga merupakan bahan baku yang terbarukan, sehingga dapat mengurangi ketergantungan pada minyak bumi.

Namun, plastik biodegradable dari pati jagung juga memiliki beberapa kelemahan. Salah satunya adalah harga produksinya yang masih relatif mahal dibandingkan dengan plastik konvensional. Selain itu, plastik biodegradable dari pati jagung juga memiliki keterbatasan dalam hal kekuatan dan ketahanan terhadap suhu tinggi.

Meski demikian, penggunaan plastik biodegradable dari pati jagung tetap dianggap sebagai solusi yang lebih ramah lingkungan dalam mengurangi limbah plastik. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang proses pembuatannya, kita dapat mengharapkan pengembangan dan peningkatan dalam produksi plastik biodegradable dari pati jagung di masa depan. Dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan, penggunaan plastik biodegradable menjadi langkah positif yang dapat diambil untuk mengurangi masalah limbah plastik.