news

2023-09-13

difference between biodegradable and decompose

baydee Biodegradable plastic bags

Perdebatan tentang perlunya penggunaan bahan-bahan biodegradabel dan bahan-bahan yang terurai (dekomposisi) secara alami semakin meningkat seiring dengan meningkatnya kesadaran akan dampak lingkungan yang dihasilkan oleh bahan-bahan yang tidak dapat terurai. Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan antara dua konsep tersebut, yaitu biodegradable dan decompose.

Biodegradable atau bahan yang terurai secara alami, merujuk pada kemampuan suatu bahan untuk terurai menjadi bahan organik oleh mikroorganisme seperti bakteri atau jamur di dalam lingkungan. Ini berarti bahwa bahan-bahan yang terbuat dari bahan yang dapat terurai akan terurai menjadi bahan organik yang aman bagi lingkungan tanpa meninggalkan limbah berbahaya atau toksin. Contoh bahan biodegrable meliputi kertas, kayu, kaca, dan beberapa jenis plastik seperti PLA (Polylactic Acid).

Sementara itu, decompose merujuk pada proses alami di mana suatu bahan yang terbuat dari bahan organik membusuk atau terurai menjadi bahan lainnya, seperti karbondioksida, air, dan nutrisi tanah. Proses dekomposisi terjadi pada semua bahan organik, baik itu bahan yang berasal dari tumbuhan, hewan, atau manusia. Mikroorganisme seperti bakteri, jamur, dan cacing tanah berperan dalam proses dekomposisi ini. Contoh bahan yang dapat mengalami proses dekomposisi adalah sisa makanan, dedaunan, atau bangkai hewan.

Perbedaan utama antara biodegradable dan decompose adalah dalam konteks waktu dan jenis bahan yang terlibat. Bahan yang terbuat dari bahan biodegradable dapat terurai dalam waktu relativelty singkat, tergantung pada kondisi lingkungan di mana mereka berada. Proses dekomposisi, di sisi lain, membutuhkan waktu yang lebih lama dan melibatkan bahan organik yang lebih kompleks.

Selain itu, bahan biodegardable lebih ditujukan untuk mengurangi sampah dan limbah di lingkungan. Dengan menggunakan bahan-bahan yang dapat terurai secara alami, kita dapat mengurangi akumulasi sampah yang sulit terurai seperti plastik polimer dan logam yang tidak bisa terurai. Karena bahan biodegradable dapat terurai dengan baik, mereka cenderung tidak meninggalkan bekas yang merugikan bagi lingkungan.

Dampak yang ditimbulkan oleh bahan yang terurai secara alami dan dekomposisi juga berbeda. Bahan-bahan biodegradable dapat diserap ke dalam ekosistem dengan mudah dan memberikan nutrisi yang berguna bagi tanah dan tanaman. Sebagai contoh, kertas yang terbuat dari serat kayu bisa diuraikan menjadi bahan organik yang memberikan nutrisi bagi tanaman.

Di sisi lain, ketika bahan organik mengalami proses dekomposisi, gas seperti karbondioksida (CO2) dan metana (CH4) dilepaskan. Gas-gas ini dapat berkontribusi terhadap pemanasan global dan perubahan iklim. Oleh karena itu, penting untuk mengelola dengan bijak proses dekomposisi dan mengurangi gas rumah kaca yang dihasilkan dari proses ini.

Dalam prakteknya, penggunaan bahan biodegradable dan pengelolaan dekomposisi telah menjadi penting dalam upaya kita untuk menjaga lingkungan yang sehat dan berkelanjutan. Banyak negara dan komunitas telah menerapkan kebijakan dan program yang mendorong penggunaan bahan-bahan biodegradable dan pengelolaan yang bijaksana terhadap proses dekomposisi.

Dalam kesimpulannya, biodegradable merujuk pada bahan-bahan yang dapat terurai secara alami oleh mikroorganisme dalam waktu relatif singkat, sementara decompose merujuk pada proses alami di mana bahan organik membusuk atau terurai menjadi bahan lainnya. Meskipun ada perbedaan dalam konteks waktu dan jenis bahan yang terlibat, kedua konsep ini penting untuk meminimalkan dampak negatif pada lingkungan dan mempromosikan pemanfaatan kembali sumber daya alami yang ada.

message

Take a minute to fill in your message!

Please enter your comments *