Apakah plastik yang dapat terurai benar-benar dapat terurai?

Pertanyaan ini muncul seiring perkembangan plastik yang dapat terurai atau yang dikenal sebagai compostable plastic. Banyak orang yang meyakini bahwa plastik ini adalah solusi untuk mengurangi masalah sampah plastik yang semakin meningkat di seluruh dunia. Namun, apakah benar plastik yang terurai ini sepenuhnya dapat terurai?

Plastik yang terurai pertama kali diperkenalkan pada tahun 1980-an dan sejak itu, telah banyak digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk kantong belanja, pengemas makanan, dan wadah kemasan. Plastik ini dirancang untuk terurai menjadi bahan organik alami melalui proses pengomposan. Pada dasarnya, plastik terurai telah dirancang untuk menjadi bagian dari siklus alami penguraian bahan organik, seperti daun, makanan, dan barang-barang organik lainnya.

Namun, konsep ini harus diselidiki dengan lebih mendalam. Misalnya, jika plastik yang kompos dapat terurai, apakah memerlukan kondisi lingkungan yang khusus? Apakah terurai dengan cepat di tempat pembuangan sampah umum? Apakah ada peraturan dan sertifikasi yang mengatur penggunaannya?

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, perlu kita pahami terlebih dahulu bagaimana plastik yang terurai bekerja. Plastik yang dapat terurai dibuat dari bahan-bahan alami, seperti pati jagung atau pati terigu, yang diproduksi dengan metode fermentasi mikroba. Proses ini menjadikan plastik lebih mudah terurai oleh organisme pengurai dalam proses pengomposan. Ketika plastik ini terurai, ia akan memecah menjadi partikel-partikel yang lebih kecil dan akhirnya menjadi biomassa atau bahan organik yang dapat diurai oleh mikroba.

Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika menggunakan plastik yang dapat terurai. Pertama, kondisi lingkungan dimana plastik tersebut terurai sangat penting. Plastik ini membutuhkan lingkungan yang hangat, lembab, dan memiliki akses oksigen agar dapat terurai dengan baik. Di tempat pembuangan sampah umum, kondisi tersebut mungkin tidak terpenuhi, sehingga plastik yang terurai mungkin membutuhkan waktu yang lebih lama untuk terurai. Hal ini menyebabkan plastik yang dapat terurai memiliki potensi untuk akumulasi dalam lingkungan, terutama di tempat pembuangan sampah yang tidak sesuai dengan kondisi yang ideal untuk penguraian.

Kedua, penting untuk memahami bahwa tidak semua plastik yang diklaim dapat terurai memenuhi standar yang sama. Ada peraturan dan sertifikasi yang mengatur penggunaan plastik yang terurai. Beberapa sertifikasi yang terkenal adalah "OK Compost" dari Tüv Austria dan "Vinçotte" dari Belgia. Sertifikasi ini menjamin bahwa plastik yang terurai memenuhi standar tertentu dalam hal kecepatan penguraian dan tidak memiliki dampak negatif pada lingkungan.

Namun, perlu diingat bahwa sertifikasi tersebut juga tergantung pada kondisi optimal penguraian, seperti suhu dan kelembaban. Oleh karena itu, jika plastik yang terurai tidak ditempatkan di lingkungan yang sesuai atau tidak dikelola dengan baik di tempat pembuangan sampah, kemungkinan besar plastik tersebut tidak akan terurai seiring dengan harapan.

Kesimpulannya, plastik yang dapat terurai merupakan salah satu solusi yang menjanjikan untuk mengurangi masalah sampah plastik. Namun, kita harus memahami bahwa plastik ini membutuhkan kondisi lingkungan yang khusus untuk terurai dengan cepat dan efisien. Kami juga perlu memastikan bahwa plastik yang diklaim dapat terurai telah memenuhi standar tertentu dan dikelola dengan baik. Selain itu, edukasi dan kesadaran masyarakat tentang penggunaan dan pembuangan yang benar dari plastik ini juga perlu ditingkatkan. Dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa plastik yang terurai benar-benar dapat terurai, dan bukan menjadi sumber masalah baru dalam lingkungan.