news

2023-09-05

Is biodegradable the same as sustainable?

baydee Biodegradable plastic bags

Apakah bahan yang bisa terurai sama dengan berkelanjutan? Pertanyaan ini sering muncul saat membahas isu lingkungan dan keberlanjutan. Meskipun kedua hal ini memiliki tujuan yang sama, yaitu menjaga bumi dan ekosistemnya, tetapi ada perbedaan mendasar antara bahan yang bisa terurai (biodegradable) dan bahan yang berkelanjutan (sustainable).

Secara umum, bahan yang bisa terurai adalah bahan-bahan organik atau anorganik yang secara alami dapat terurai kembali menjadi unsur-unsur tanah atau bahan-bahan lainnya melalui proses biologi. Dalam artian, bahan biodegradable dapat membusuk dan terurai pada tingkat yang tidak berbahaya bagi lingkungan dalam jangka waktu yang relatif singkat. Contohnya adalah bahan-bahan seperti kayu, daun, atau sayuran.

Di sisi lain, bahan yang berkelanjutan adalah bahan yang mencakup siklus hidup yang lebih luas dan memperhatikan dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan dalam jangka panjang. Bahan yang berkelanjutan didukung oleh aliran material dan energi yang efisien, serta berusaha untuk meminimalkan dampak negatifnya terhadap lingkungan dan masyarakat. Bahan berkelanjutan cenderung direcycle, reuse, atau diurangi dalam penggunaannya. Contohnya adalah penggunaan energi terbarukan, bahan daur ulang, atau perancangan produk yang lebih efisien.

Meskipun bahan biodegradable memiliki keunggulan dalam penghancurannya secara alami, itu bukanlah satu-satunya faktor yang perlu dipertimbangkan ketika berbicara tentang keberlanjutan. Banyak faktor yang perlu dilihat dalam pengambilan keputusan menggunakan bahan yang berkelanjutan. Beberapa di antaranya termasuk:

1. Sumber daya - Apakah bahan tersebut menggunakan sumber daya secara berlebihan atau langka? Bahan yang berkelanjutan harus menggunakan sumber daya yang tersedia secara berkelanjutan tanpa mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk memanfaatkannya.

2. Dampak lingkungan - Apakah produksi dan penggunaan bahan ini menyebabkan polusi, deforestasi, atau kerusakan lingkungan lainnya? Bahan yang berkelanjutan harus meminimalkan dampak negatifnya terhadap lingkungan, termasuk pengelolaan limbah, emisi gas rumah kaca, atau degradasi habitat.

3. Siklus hidup - Bagaimana bahan ini diproduksi, digunakan, dan dibuang setelah pemakaian? Bahan yang berkelanjutan harus memiliki siklus hidup yang ramah lingkungan, mulai dari ekstraksi bahan baku, produksi, penggunaan, hingga akhir masa pemakaian dan daur ulang.

4. Dampak sosial - Apakah penggunaan bahan ini memberikan manfaat sosial, seperti menciptakan lapangan kerja atau meningkatkan kesejahteraan masyarakat? Bahan yang berkelanjutan harus menjaga keseimbangan antara kepentingan masyarakat sekarang dan masa depan.

Dalam konteks ini, bahan biodegradable seringkali dapat menjadi opsi yang lebih berkelanjutan daripada bahan yang sulit terurai. Namun, terdapat juga biodegradables yang membutuhkan kondisi khusus, seperti suhu, kelembapan, atau mikroorganisme tertentu untuk terurai sepenuhnya. Hal ini bisa menjadi masalah jika tidak ada infrastruktur atau kondisi yang memungkinkan proses penguraian tersebut terjadi.

Selain itu, fokus hanya pada bahan yang bisa terurai juga bisa mengabaikan aspek lain dari keberlanjutan. Misalnya, jika memproduksi bahan biodegradable yang tidak efisien atau menggunakan sumber daya yang langka, itu tidak dapat dikatakan sebagai solusi yang berkelanjutan.

Pentingnya mempertimbangkan kedua aspek ini dalam konteks yang lebih luas adalah untuk mencapai penggunaan bahan yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga mempertimbangkan keseimbangan antara kebutuhan saat ini dengan kebutuhan generasi mendatang.

Dalam kesimpulannya, meskipun bahan biodegradable memiliki keunggulan dalam penguraiannya secara alami, itu belum berarti secara otomatis merupakan bahan yang berkelanjutan. Kedua faktor ini memiliki peran yang penting dalam menjaga keberlanjutan bumi dan ekosistemnya. Oleh karena itu, penting bagi konsumen dan produsen untuk mempertimbangkan keduanya secara bersamaan dalam memilih bahan yang digunakan, dengan memperhatikan aspek sumber daya, dampak lingkungan, siklus hidup, dan dampak sosial. Dengan demikian, kita dapat mencapai penggunaan bahan yang mempromosikan keberlanjutan jangka panjang dan melindungi bumi kita.

message

Take a minute to fill in your message!

Please enter your comments *