news

2023-09-01

Current development of biodegradable polymeric …

baydee Biodegradable plastic bags

Pada masa-masa sekarang ini, masalah sampah plastik telah menjadi salah satu tantangan terbesar di dunia. Plastik yang tidak dapat terurai dengan cepat dan ramah lingkungan telah menyebabkan kerusakan ekosistem, terutama di lautan. Oleh karena itu, pengembangan bahan polimer biodegradable (dapat terurai dengan sendirinya secara alami) telah menjadi fokus utama dalam bidang ilmu material.

Polimer biodegradable adalah bahan polimer yang dapat terurai secara alami melalui proses biodegradasi oleh mikroorganisme, biasanya bakteri atau jamur. Ada dua jenis utama polimer biodegradable: polimer alami dan polimer sintetis. Polimer alami, seperti selulosa, kitosan, dan protein, ditemukan dalam sumber daya alam seperti tumbuhan dan hewan. Polimer sintetis, di sisi lain, dibuat melalui sintesis kimia dari bahan mentah yang tersedia dalam jumlah besar, seperti gula dan minyak nabati.

Saat ini, penelitian yang intensif sedang dilakukan untuk mengembangkan polimer biodegradable yang memiliki sifat dan kinerja yang serupa dengan plastik konvensional, tetapi dengan kemampuan untuk terurai secara alami tanpa meninggalkan residu berbahaya. Salah satu contoh terkenal adalah poli(hidroksialkanoat) (PHA), yang merupakan kelompok polimer alami yang diproduksi oleh berbagai mikroorganisme melalui fermentasi dari sumber karbon yang tersedia, seperti gula dan minyak nabati. PHA memiliki elastisitas dan ketahanan mekanik yang baik, serta dapat terurai secara alami dalam waktu relatif singkat.

Selain PHA, polimer polilaktida (PLA) juga sedang dikembangkan secara aktif sebagai alternatif plastik konvensional. PLA merupakan polimer sintetis yang dibuat melalui fermentasi gula nabati seperti jagung atau tebu menjadi asam laktat, yang kemudian dipolimerisasikan menjadi PLA. Kekuatan mekanik dan ketahanan PLA sangat mirip dengan polystyrene, sebuah polimer konvensional yang sering digunakan dalam pembuatan plastik sekali pakai.

Selain polimer alami dan sintetis, penelitian juga telah dilakukan pada campuran polimer biodegradable. Campuran polimer ini terdiri dari dua atau lebih jenis polimer biodegradable yang dikombinasikan untuk memperoleh sifat yang diinginkan. Sebagai contoh, campuran PLA dan PHA telah terbukti memiliki stabilitas mekanik yang lebih baik daripada polimer murni. Campuran polimer ini dapat diaplikasikan dalam berbagai industri, termasuk bidang kemasan, pertanian, dan farmasi.

Namun, ada beberapa tantangan dalam pengembangan polimer biodegradable yang masih perlu diselesaikan. Salah satunya adalah biaya produksi yang masih relatif tinggi dibandingkan dengan plastik konvensional. Hal ini disebabkan oleh biaya bahan baku dan biaya proses produksi yang lebih kompleks. Penelitian dan pengembangan teknologi baru diperlukan untuk mengurangi biaya produksi dan meningkatkan efisiensi proses.

Selain itu, peraturan dan kebijakan pemerintah juga perlu ditingkatkan untuk mendorong penggunaan polimer biodegradable. Penggunaan plastik konvensional yang lebih murah dan tersedia secara luas masih menjadi pilihan utama bagi banyak produsen. Namun, dengan adanya peraturan yang membatasi penggunaan plastik sekali pakai dan mendorong penggunaan polimer biodegradable, produsen akan terdorong untuk mengadopsinya.

Para ilmuwan dan peneliti terus berupaya mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang polimer biodegradable dan mengembangkan metode produksi yang lebih efisien. Pengembangan teknologi baru seperti teknologi nanobiologi dan sintesis green juga dapat berkontribusi dalam membawa polimer biodegradable ke tingkat yang lebih maju.

Dengan pengembangan yang berkelanjutan, polimer biodegradable memiliki potensi besar untuk menggantikan plastik konvensional dan membantu mengatasi masalah sampah plastik di dunia. Dengan kerjasama antara para ilmuwan, industri, dan pemerintah, kita dapat mencapai masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.

message

Take a minute to fill in your message!

Please enter your comments *