news

LASTEST NEWS

2023-09-15

unsustainable fabrics

baydee Biodegradable plastic bags

Bahan pakaian adalah salah satu bagian utama dari industri fashion. Namun, saat ini ada banyak bahan pakaian yang tidak berkelanjutan dan memiliki dampak negatif terhadap lingkungan. Bahan-bahan ini sering digunakan dalam produksi pakaian konvensional, tanpa mempertimbangkan dampaknya dalam jangka panjang. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa bahan pakaian yang tidak berkelanjutan dan mengapa kita harus menghindarinya.

Salah satu bahan pakaian yang tidak berkelanjutan adalah rayon atau viscose. Bahan ini dibuat dari serat selulosa yang diekstrak dari kayu atau serat tumbuhan lainnya. Produksi rayon melibatkan penggunaan bahan kimia beracun seperti asam belerang dan amonia, yang telah terbukti merusak lingkungan dan berpotensi berbahaya bagi kesehatan kita. Selain itu, pabrik-pabrik yang memproduksi rayon sering kali menghasilkan limbah berbahaya yang dibuang ke dalam sungai atau laut, merusak ekosistem air di sekitarnya.

Selanjutnya, bahan yang juga tidak berkelanjutan adalah poliester. Poliester adalah bahan sintetis yang dibuat dari minyak bumi. Proses produksi poliester sangat mencemari lingkungan karena melibatkan pemakaian bahan kimia beracun seperti asam sulfat dan peroksida hidrogen. Selain itu, pakaian poliester juga tidak mudah terurai dan dapat membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk terdekomposisi di tempat pembuangan sampah. Akibatnya, pakaian poliester menjadi sampah yang berkontribusi terhadap masalah keberlanjutan dan polusi plastik.

Kemudian ada juga bahan pakaian yang tidak ramah lingkungan yaitu nilon. Nilon adalah bahan sintetis yang diproduksi dari minyak bumi dan komponennya tidak dapat terurai. Pakaian nilon seringkali mengandung partikel mikroplastik yang dilepaskan saat cucian dan akhirnya mencemari air, menimbulkan masalah bagi ekosistem air dan makhluk hidup di dalamnya. Selain itu, produksi nilon juga melibatkan penggunaan air yang besar dan pelepasan limbah yang merusak lingkungan.

Selain bahan-bahan yang disebutkan di atas, kulit hewan juga termasuk dalam kategori bahan pakaian yang tidak berkelanjutan. Produksi kulit membutuhkan banyak sumber daya dan energi, serta melibatkan penggunaan bahan kimia beracun seperti kromium yang dapat mencemarkan air dan tanah di sekitarnya. Selain itu, industri kulit juga terkait dengan deforestasi, karena banyak hutan yang ditebangi untuk memberikan lahan untuk ternak penghasil kulit.

Mengingat dampak negatif dari bahan-bahan pakaian tidak berkelanjutan ini, penting bagi kita sebagai konsumen untuk mencari alternatif yang lebih ramah lingkungan. Salah satu pilihan adalah memilih pakaian yang terbuat dari bahan organik, seperti katun organik dan linen. Bahan-bahan organik ini diproduksi tanpa menggunakan pestisida dan bahan kimia berbahaya, sehingga lebih aman bagi lingkungan dan kesehatan kita. Selain itu, pakaian yang terbuat dari bahan daur ulang juga merupakan pilihan yang baik, karena mengurangi penggunaan sumber daya baru dan membantu mengurangi limbah tekstil.

Selain memilih bahan pakaian yang lebih berkelanjutan, kita juga dapat memperpanjang umur pakai pakaian dengan memperhatikan perawatan yang baik. Merawat pakaian dengan cara yang benar, seperti mencuci dengan suhu rendah dan menghindari penggunaan pengeringan mesin, dapat membantu memperpanjang masa pakai pakaian kita dan mengurangi kebutuhan akan produk baru.

Dalam kesimpulannya, ada banyak bahan pakaian yang tidak berkelanjutan dan memiliki dampak negatif terhadap lingkungan. Untuk mendukung keberlanjutan industri fashion, kita perlu memilih pakaian yang terbuat dari bahan-bahan yang lebih ramah lingkungan, seperti organik atau daur ulang. Selain itu, perawatan pakaian yang baik juga penting untuk memperpanjang umur pakai pakaian dan mengurangi limbah tekstil. Dengan langkah-langkah ini, kita dapat berperan dalam mengurangi dampak negatif dari industri fashion terhadap lingkungan.

message

Take a minute to fill in your message!

Please enter your comments *