Ada banyak jenis bioplastik yang tersedia saat ini, dan semuanya memiliki karakteristik yang unik dan dapat diaplikasikan untuk berbagai keperluan. Bioplastik adalah bahan yang terbuat dari sumber biologi, seperti tanaman atau mikroorganisme, yang dapat terurai secara alami, sehingga mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Dalam artikel ini, kita akan mencakup beberapa jenis bioplastik yang paling umum digunakan.

1. PLA (Polylactic Acid) PLA adalah jenis bioplastik yang paling umum digunakan. Bahan dasarnya adalah pati jagung, serat selulosa, atau tebu. PLA dikenal karena kekerasan dan kekuatannya yang mirip dengan plastik konvensional. Ini juga dapat diubah menjadi berbagai bentuk, seperti film, serat, atau molding. Kelebihan lainnya adalah bahwa PLA dapat terurai secara alami dalam waktu tertentu dan menghasilkan karbon dioksida dan air sebagai produk akhirnya.

2. PHA (Polyhydroxyalkanoates) PHA adalah kelompok polimer yang diproduksi oleh bakteri. PHA bisa terurai dengan baik dalam kondisi kompos industri atau tata guna ulang, sehingga menjadi pilihan yang baik untuk menggantikan plastik konvensional. Kelebihan lainnya adalah PHA dapat menjadi bahan biodegradable yang kuat dan fleksibel.

3. Starch Blends Bioplastik pati adalah kelompok bioplastik yang menggunakan pati nabati sebagai bahan dasarnya. Pati adalah polimer alami yang ditemukan dalam banyak sumber, seperti jagung, kentang, atau singkong. Bioplastik pati memiliki keuntungan karena dapat terurai secara alami dan memiliki karakteristik seperti kekuatan, kekerasan, dan fleksibilitas yang dapat disesuaikan.

4. PLA Blends Seperti namanya, bioplastik ini menggunakan PLA sebagai salah satu bahan dasarnya, yang kemudian dicampur dengan bahan lain, seperti polietilen atau polipropilen. Keuntungannya adalah dapat menggabungkan keunggulan PLA dengan sifat-sifat lainnya, seperti kekuatan atau keawetan yang lebih tinggi.

5. PBS (Polybutylene Succinate) PBS adalah jenis bioplastik yang menggunakan bahan dasar minyak bumi. PBS dapat terurai secara alami dan dihasilkan melalui fermentasi mikroba. Keuntungan dari PBS adalah kekuatan dan ketahanannya terhadap panas yang tinggi, sehingga sering digunakan dalam aplikasi yang membutuhkan kinerja tinggi.

6. bio-PET (Bio-based Polyethylene Terephthalate) Bio-PET adalah bioplastik yang dibuat dengan menggunakan bahan dasar bioetanol, yang dihasilkan dari sumber tumbuhan seperti jagung atau tebu. Bio-PET memiliki karakteristik yang sama dengan PET konvensional, tetapi lebih ramah lingkungan karena menggunakan bahan dasar terbarukan.

Jenis-jenis bioplastik ini telah memainkan peran penting dalam mengurangi penggunaan plastik konvensional yang sulit terurai dalam lingkungan. Namun, perlu diingat bahwa bioplastik juga memiliki tantangan dalam hal biokompatibilitas, biodegradabilitas, dan harga produksi yang masih tinggi. Oleh karena itu, penelitian terus dilakukan untuk menciptakan bioplastik yang lebih efektif, efisien, dan berkelanjutan.