news

2023-09-14

materials that are not biodegradable,

baydee Biodegradable plastic bags

Material yang Tidak Terurai Secara Biologis

Pada masa sekarang ini, kita hidup dalam lingkungan yang semakin dipenuhi dengan berbagai jenis barang dan produk. Namun, tidak semua material yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari dapat terurai secara biologis. Material yang tidak terurai ini dapat menyebabkan dampak negatif terhadap lingkungan kita dan berkontribusi terhadap masalah sampah global.

Kita semua sudah pasti familiar dengan istilah "biodegradable" atau "terurai secara biologis". Ini mengacu pada kemampuan suatu bahan untuk terurai dengan sendirinya oleh mikroorganisme seperti bakteri atau jamur dalam jangka waktu yang cukup singkat. Namun, material yang tidak terurai atau non-biodegradable tidak memiliki kemampuan ini. Berikut ini adalah beberapa contoh material yang tidak terurai secara biologis:

1. Plastik: Plastik adalah bahan non-biodegradable yang paling umum. Plastik terbuat dari minyak bumi dan proses pembuatannya melibatkan perubahan kimia yang sulit untuk terurai. Plastik membutuhkan waktu ratusan hingga ribuan tahun untuk terurai sepenuhnya. Dalam waktu ini, plastik akan terpecah menjadi fragmen-fragmen yang lebih kecil dan dikenal sebagai mikroplastik. Mikroplastik sangat berbahaya bagi lingkungan dan kehidupan laut. Ia bisa masuk ke rantai makanan dan akhirnya berdampak negatif pada organisme yang lebih tinggi termasuk manusia.

2. Kaca: Meskipun kaca terlihat seperti material yang alami dan tidak berbahaya, kenyataannya ia adalah bahan non-biodegradable. Gelas terbuat dari bahan seperti pasir yang dilelehkan menjadi suhu tinggi dan kemudian didinginkan untuk membentuk struktur solid. Kaca yang dibuang dalam lingkungan akan tetap ada untuk waktu yang sangat lama dan hanya akan menjadi pecahan kecil jika terpapar oleh kekuatan fisik eksternal. Meskipun kaca tidak merusak lingkungan secara langsung, penumpukan kaca bekas yang tidak terurai dapat mengganggu ekosistem dan menjadi sumber cedera yang serius jika tidak dibuang dengan benar.

3. Logam: Logam seperti aluminium, besi, dan baja juga termasuk dalam kategori material yang tidak terurai secara biologis. Logam adalah bahan yang sangat tahan lama dan tidak mengalami dekomposisi alami. Oleh karena itu, logam yang tidak tidak terurai cenderung menumpuk di lingkungan dan menyebabkan polusi tanah dan air. Akibatnya, organisme hidup seperti tanaman dan hewan dapat terkena dampak negatif perakitan logam.

4. Styrofoam: Styrofoam adalah nama dagang untuk bahan yang bernama polistirena. Styrofoam adalah jenis plastik yang sangat ringan dan tahan lama. Namun, mereka tidak memiliki kemampuan untuk terurai secara alami oleh mikroorganisme. Ketika dibuang, styrofoam akan lama sekali terurai dan dapat meracuni tanah serta air di sekitarnya.

Dalam menyikapi masalah material non-biodegradable ini, penting bagi kita untuk mencoba mengurangi penggunaan dan pembuangan material ini sebanyak mungkin. Beberapa tindakan yang dapat diambil antara lain adalah:

1. Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan beralih ke pengganti yang ramah lingkungan seperti kemasan kertas atau kain. 2. Merecycle bahan-bahan seperti kaca dan logam untuk mengurangi jumlah limbah yang berakhir di tempat pembuangan akhir. 3. Menggunakan alternatif biodegradable untuk styrofoam seperti bahan yang terbuat dari bahan alami atau pati jagung. 4. Mendorong penggunaan kemasan yang ramah lingkungan oleh produsen dan pengecer melalui undang-undang atau kebijakan.

Dalam kesimpulan, material non-biodegradable seperti plastik, kaca, logam, dan styrofoam adalah beberapa contoh material yang tidak terurai secara biologis. Penting bagi kita untuk mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengurangi penggunaan dan pembuangan material ini agar kita dapat menjaga lingkungan agar tetap sehat dan lestari.

message

Take a minute to fill in your message!

Please enter your comments *