news

2023-09-11

biodegradable bags are made of polymers and what other substance

baydee Biodegradable plastic bags

Kantong biodegradable atau kantong yang dapat terurai adalah alternatif yang semakin populer untuk mengurangi penggunaan kantong plastik konvensional yang seringkali bersifat tidak ramah lingkungan. Kantong ini dapat terurai secara alami dalam waktu tertentu, sehingga mengurangi limbah plastik yang tidak terurai bertahun-tahun. Salah satu bahan yang digunakan dalam pembuatan kantong biodegradable adalah polimer.

Polimer merupakan rantai molekul yang terdiri dari unit pengulangan yang disebut monomer. Bahan polimer umumnya dapat ditemukan dalam bentuk padat, seperti plastik. Dalam kasus kantong biodegradable, polimer yang ditambahkan biasanya terbuat dari bahan alami yang dapat terurai dengan sendirinya.

Sebagian besar kantong plastik konvensional terbuat dari polietilen, yang merupakan bahan yang tidak dapat terurai oleh mikroorganisme dalam waktu singkat. Namun, sebagian besar kantong biodegradable terbuat dari bahan yang dapat terurai seperti polihidroksialkanoat (PHA) atau polilaktat (PLA).

PHA adalah kelompok polimer yang terdiri dari poliester terhidroksialkanoat yang diproduksi oleh mikroorganisme tertentu. Bahan ini dapat terurai secara alami melalui proses biodegradasi. PHA juga memiliki keunggulan dalam hal sifat-sifat fisik dan mekaniknya, sehingga banyak digunakan sebagai pengganti plastik dalam berbagai aplikasi.

PLA, di sisi lain, adalah bahan polimer yang berasal dari sumber alami seperti jagung, ubi kayu, atau tebu. Bahan ini diubah menjadi asam laktat dan kemudian disintesis menjadi PLA. PLA memiliki sifat-sifat yang sangat mirip dengan plastik konvensional, tetapi dapat terurai oleh mikroorganisme dalam waktu tertentu.

Selain polimer, kantong biodegradable seringkali juga mengandung bahan lain untuk meningkatkan sifat-sifatnya, seperti antioksidan, pengisi, atau bahan pengikat. Bahan-bahan ini membantu mengubah sifat-sifat fisik dan mekanik kantong sehingga lebih mudah terurai oleh mikroorganisme alami.

Meskipun kantong biodegradable terbuat dari bahan yang dapat terurai, tidak semua kantong ini secara otomatis terurai menjadi senyawa yang aman dan ramah lingkungan. Proses biodegradasi sering kali membutuhkan kondisi khusus, seperti suhu dan kelembaban yang optimal, serta tersedianya mikroorganisme yang dapat melakukan dekomposisi bahan tersebut. Oleh karena itu, kantong biodegradable yang tergeletak di tempat pembuangan sampah konvensional yang tidak memenuhi kondisi ini mungkin tidak akan terurai dengan sendirinya.

Selain itu, penting untuk dicatat bahwa biodegradabilitas bukan satu-satunya faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih kantong yang ramah lingkungan. Efisiensi produksi, potensi pencemaran selama produksi, serta pilihan pola konsumsi yang berkelanjutan juga perlu diperhatikan agar dampak lingkungan dapat diminimalkan secara keseluruhan.

Dalam rangka untuk mencapai penggunaan kantong yang lebih ramah lingkungan, perlu adanya perubahan pada tingkat individu, bisnis, dan kebijakan pemerintah. Peningkatan kesadaran dan edukasi mengenai dampak penggunaan kantong konvensional yang tidak ramah lingkungan, serta pilihan alternatif yang ada, sangat penting untuk mencapai perubahan perilaku yang lebih berkelanjutan.

Dalam kesimpulan, kantong biodegradable adalah alternatif yang menjanjikan untuk mengurangi penggunaan kantong plastik konvensional yang berbahaya bagi lingkungan. Kantong ini terbuat dari polimer yang dapat terurai, seperti PHA atau PLA, yang merupakan bahan alami. Namun, biodegradabilitas bukan satu-satunya faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih kantong yang ramah lingkungan. Perubahan perilaku dan kebijakan yang berkelanjutan juga diperlukan untuk mengurangi dampak limbah plastik secara keseluruhan.

message

Take a minute to fill in your message!

Please enter your comments *