news

2023-09-11

Who made biodegradable plastic in India?

baydee Biodegradable plastic bags

Plastik telah menjadi bahan konsumen yang paling umum di dunia saat ini. Namun, dampak negatifnya terhadap lingkungan, terutama penyumbatan lautan, telah menjadi isu global yang mendesak. Untungnya, beberapa negara dan perusahaan di dunia telah memperkenalkan plastik yang terbuat dari bahan-bahan biodegradable. Salah satunya adalah India, yang telah menunjukkan dedikasi yang kuat dalam mengurangi polusi plastik dengan memproduksi plastik yang ramah lingkungan.

Salah satu pionir dalam pengembangan plastik biodegradable di India adalah perusahaan bernama Ecoware. Didirikan pada tahun 2009 oleh Rhea Singhal, Ecoware adalah perusahaan pertama di India yang secara eksklusif fokus pada produksi produk makanan dan minuman yang ramah lingkungan dengan menggunakan bahan-bahan biodegradable. Melalui inovasi dan teknologi, Ecoware berusaha menggantikan plastik konvensional dengan solusi yang lebih berkelanjutan.

Produk utama dari Ecoware adalah wadah makanan, gelas, dan sendok garpu yang terbuat dari daun daun yang jatuh, yang dikenal sebagai daun bagasse. Daun bagasse adalah limbah pertanian yang melimpah di India karena negara ini memiliki sektor industri pertanian yang besar. Sebagai limbah sembarangan, daun bagasse cenderung menyumbat saluran air dan menyebabkan banjir saat musim penghujan. Oleh karena itu, Ecoware mencoba mengubah limbah ini menjadi sesuatu yang berguna dengan menjadikannya bahan baku untuk produk mereka.

Pilihannya adalah tepat, karena daun bagasse memiliki sifat yang ideal untuk digunakan sebagai pengganti plastik tradisional. Bahan ini tidak hanya biodegradable, tetapi juga tahan terhadap panas, air, dan minyak, serta tidak meninggalkan jejak karbon. Dalam proses pembuatannya, Ecoware menghasilkan produk yang memiliki kekuatan dan daya tahan yang sama dengan plastik konvensional.

Namun, Ecoware bukan satu-satunya perusahaan yang terlibat dalam produksi plastik biodegradable di India. Beberapa perusahaan lain juga telah bergabung dalam perang melawan polusi plastik. Misalnya, perusahaan bernama Bakey's, yang didirikan oleh Narayana Peesapaty, memulai produksi sendok dan garpu yang terbuat dari bahan-bahan biodegradable seperti jagung dan sorgum. Setelah digunakan, alat makan ini dapat digunakan sebagai pakan ternak atau bahkan ditanam sebagai pupuk organik.

Selain itu, AVANI, sebuah perusahaan yang berkantor di Bali tetapi berbasis di India, juga telah mengambil langkah besar dalam mendukung keberlanjutan dengan memproduksi tas, kantong, dan alat makan sekali pakai yang berasal dari bahan-bahan organik yang terurai dengan sendirinya. Produk-produk mereka terbuat dari pati alami yang berasal dari ubi kayu. Mereka mengekspor produk-produk ini ke beberapa negara di seluruh dunia, membawa nama India ke panggung global sebagai pemimpin dalam produksi plastik biodegradable.

Pemerintah India juga telah berperan penting dalam merangsang perusahaan-perusahaan ini untuk mengembangkan inisiatif yang ramah lingkungan. Pada tahun 2018, pemerintah melarang penggunaan plastik sekali pakai di seluruh negara. Ini memaksa produsen, pengecer, dan konsumen untuk mencari alternatif yang lebih berkelanjutan. Keputusan ini telah mendorong para inovator dan pengusaha untuk mencari solusi kreatif dan ramah lingkungan, seperti plastik biodegradable.

Dengan adanya perusahaan-perusahaan tersebut, India telah mengukir nama untuk dirinya sendiri dalam produksi plastik biodegradable. Melalui inovasi dan dedikasi dalam mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, India telah melangkah maju dalam melawan polusi plastik yang merusak lingkungan. Harapannya adalah bahwa negara-negara lain di seluruh dunia akan mengikuti jejak India dan mengadopsi solusi yang lebih berkelanjutan dalam upaya mengurangi dampak negatif plastik terhadap bumi kita.

message

Take a minute to fill in your message!

Please enter your comments *