Plastik adalah salah satu material paling umum yang digunakan di berbagai industri dan sektor. Namun, dampak negatif yang ditimbulkan oleh penggunaan plastik konvensional terhadap lingkungan semakin meningkat seiring dengan peningkatan produksi dan konsumsi plastik.

Plastik konvensional, juga dikenal sebagai plastik petrokimia, terbuat dari bahan baku minyak bumi. Karena sifatnya yang tahan lama, plastik konvensional memerlukan waktu ratusan tahun untuk terurai secara alami di lingkungan, memicu masalah global yang serius seperti pencemaran lautan, kerusakan ekosistem, dan ancaman bagi kehidupan laut dan hewan.

Untuk mengatasi masalah ini, para ilmuwan dan ahli lingkungan telah mencoba untuk mengembangkan alternatif plastik yang lebih ramah lingkungan. Salah satu solusi yang sedang dikembangkan adalah plastik hidro-biodegradable, yang memiliki kapabilitas untuk terurai secara alami dalam waktu yang lebih singkat.

Plastik hidro-biodegradable mengandung bahan tambahan khusus yang membuatnya lebih mudah terurai ketika terkena air dan mikroorganisme yang ada di lingkungan. Dalam bentuknya yang murni, plastik hidro-biodegradable terbuat dari poliester alami seperti poliester alifatik yang terbuat dari sumber terbarukan seperti tepung jagung atau pati alami.

Bahan tambahan yang ditambahkan ke plastik hidro-biodegradable adalah zat pengembang yang mengaktifkan proses degradasi ketika dipapari air atau kelembaban. Dalam kondisi yang sesuai, seperti di tanah yang lembab atau dalam lingkungan laut, plastik hidro-biodegradable akan mengalami perubahan struktur kimia yang memungkinkan mikroorganisme untuk mencerna dan mendekomposisinya secara alami.

Salah satu jenis plastik hidro-biodegradable yang sering digunakan adalah plastik okso-biodegradable. Plastik okso-biodegradable terbuat dari bahan yang mengandung additive oksidatif yang membuatnya terurai secara alami dalam waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan plastik konvensional. Additive oksidatif ini memorial oksidasi di plastik okso-biodegradable yang menyebabkan molekul plastik terdegradasi menjadi fragmen-fragmen yang lebih kecil, yang lebih mudah dicerna oleh mikroorganisme.

Namun, keberlanjutan dan keefektifan plastik hidro-biodegradable masih menjadi perdebatan di kalangan para ilmuwan dan pembuat kebijakan lingkungan. Ada beberapa kritik yang diajukan terkait dengan pemrosesan dan daur ulang plastik hidro-biodegradable.

Beberapa kritik mengatakan bahwa pemrosesan plastik hidro-biodegradable di tempat pembuangan sampah yang ada saat ini masih sulit dan mahal. Oleh karena itu, sejumlah plastik hidro-biodegradable malah akhirnya terperangkap dalam daur ulang plastik konvensional, menyebabkan kontaminasi dan kerugian pada proses daur ulang yang lebih efisien.

Selain itu, ada juga keprihatinan bahwa plastik hidro-biodegradable mungkin tidak terurai sepenuhnya di lingkungan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa sisa-sisa plastik hidro-biodegradable masih dapat tersisa dalam bentuk fragmen kecil yang mungkin tetap ada di lingkungan dan dapat membahayakan organisme hidup.

Meskipun ada kekhawatiran ini, penting untuk diingat bahwa plastik hidro-biodegradable masih merupakan langkah positif menuju pengurangan dampak negatif yang dihasilkan oleh plastik konvensional. Penerapan teknologi ini akan membutuhkan kerjasama antara pihak industri, pemerintah, dan konsumen untuk memastikan bahwa penggunaannya yang tepat dan efektif.

Selain pengembangan plastik hidro-biodegradable, penting juga bagi kita untuk mengubah kebiasaan konsumsi dan mengurangi penggunaan plastik secara menyeluruh. Menggunakan kantong belanja kain, botol air yang dapat diisi ulang, dan menghindari penggunaan plastik sekali pakai juga merupakan langkah-langkah penting yang dapat kita lakukan untuk menjaga lingkungan.

Secara keseluruhan, plastik hidro-biodegradable adalah solusi yang menjanjikan untuk mengurangi masalah pencemaran plastik. Namun, penting juga bagi kita untuk terus menghasilkan dan menerapkan inovasi yang lebih lanjut serta melakukan upaya pencegahan yang lebih luas untuk mencapai masa depan yang lebih berkelanjutan bagi bumi kita.