news

2023-09-09

What are the disadvantages of starch based bioplastics?

baydee Biodegradable plastic bags

Bioplastiks berbasis pati telah menjadi alternatif yang menarik bagi plastik berbasis minyak. Mereka ditunjukkan memiliki banyak manfaat, seperti ramah lingkungan dan berasal dari bahan-bahan terbarukan. Namun, seperti halnya semua jenis material, bioplastik juga memiliki kekurangan dan tantangan tertentu. Salah satu plastik biodegradable paling umum adalah bioplastik berbasis pati. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa kelemahan dari bioplastik berbasis pati.

- Keterbatasan Sifat Mekanis: Salah satu kelemahan utama dari bioplastik berbasis pati adalah sifat mekanis yang terbatas. Mereka cenderung lebih rapuh dan tidak memiliki kekuatan tarik yang sebanding dengan plastik konvensional berbasis minyak. Hal ini menyebabkan ketahanan fisik yang rendah, yang bisa menjadi masalah dalam aplikasi tertentu. Bioplastik berbasis pati juga kurang tahan terhadap panas tinggi dan cenderung meleleh ketika terkena suhu yang tinggi.

- Ketergantungan pada Pati: Bioplastik berbasis pati membutuhkan bahan baku utama berupa pati, yang biasanya berasal dari jagung atau kentang. Karena ketergantungan pada pati, bioplastik berbasis pati berisiko mengalami infeksi jamur atau serangan hama. Infeksi seperti ini dapat menyebabkan bioplastik menjadi rapuh dan mudah rusak. Terlebih lagi, pati yang digunakan untuk membuat bioplastik berbasis pati juga dapat bersaing dengan kebutuhan untuk pangan dan pakan ternak, yang mungkin mengganggu ketersediaan sumber daya.

- Biodegradabilitas Terbatas: Meskipun bioplastik berbasis pati sering dianggap sebagai alternatif yang ramah lingkungan, tingkat biodegradabilitasnya juga menjadi masalah. Bioplastik berbasis pati biasanya hanya dapat terdegradasi sepenuhnya dalam kondisi kompos yang sangat terkendali, seperti di fasilitas kompos industri. Jika bioplastik berbasis pati dibuang di tempat pembuangan sampah biasa atau di alam terbuka, waktu degradasinya bisa jauh lebih lama daripada yang diharapkan. Oleh karena itu, jika bioplastik berakhir di lingkungan yang salah, mereka dapat menyebabkan polusi secara serupa dengan plastik konvensional.

- Ketersediaan Bahan Baku: Meskipun bioplastik berbasis pati memiliki manfaat sebagai sumber bahan baku terbarukan, ketersediaannya tetap menjadi masalah. Produksi bioplastik berbasis pati membutuhkan pati sebagai bahan baku utama, yang biasanya diperoleh dari tanaman pangan seperti jagung atau kentang. Permintaan akan bahan baku ini dapat bersaing dengan kepentingan pangan dan pakan ternak, serta dapat mempengaruhi harga dan ketersediaan makanan. Selain itu, faktor iklim dan cuaca yang buruk juga dapat mempengaruhi ketersediaan pati, yang dapat berdampak negatif pada produksi bioplastik berbasis pati.

- Biaya Produksi yang Lebih Tinggi: Produksi bioplastik berbasis pati umumnya lebih mahal daripada produksi plastik konvensional berbasis minyak. Biaya produksi yang lebih tinggi ini disebabkan oleh ketergantungan pada bahan baku terbarukan dan proses produksi yang lebih rumit. Selain itu, infrastruktur yang tepat untuk mendaur ulang dan mengelola bioplastik berbasis pati juga masih berkembang, yang dapat meningkatkan biaya dan menghambat adopsi mereka sebagai alternatif yang lebih luas.

Dalam kesimpulan, bioplastik berbasis pati memiliki beberapa kelemahan, termasuk sifat mekanis yang terbatas, ketergantungan pada pati, biodegradabilitas terbatas, ketersediaan bahan baku yang tidak stabil, dan biaya produksi yang lebih tinggi. Meskipun mereka menawarkan alternatif yang lebih ramah lingkungan dibandingkan plastik konvensional, tantangan ini harus ditangani untuk memastikan keberlanjutan dan efektivitas mereka sebagai solusi plastik masa depan.

message

Take a minute to fill in your message!

Please enter your comments *