news

2023-09-09

What are the disadvantages of biodegradable plastic?

baydee Biodegradable plastic bags

Plastik biodegradable, juga dikenal sebagai plastik ramah lingkungan, telah mendapatkan banyak sorotan dalam beberapa tahun terakhir. Plastik ini dibuat dari bahan organik seperti pati jagung, alga, atau sisa-sisa tanaman lainnya. Plastik biodegradable dianggap lebih baik daripada plastik konvensional karena tidak menumpuk di tempat pembuangan sampah dan dapat terurai secara alami. Namun, seperti halnya setiap teknologi, ada juga beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan.

Pertama-tama, biodegradable tidak berarti bahwa plastik ini secara instan terurai begitu saja. Proses biodegradasi membutuhkan waktu yang cukup lama, tergantung pada berbagai faktor seperti suhu, kelembaban, dan ukuran benda. Beberapa plastik biodegradable bahkan membutuhkan kondisi industri khusus untuk terurai sepenuhnya. Dalam keadaan normal, plastik biodegradable dapat memakan waktu hingga beberapa dekade untuk sepenuhnya terurai. Ini berarti bahwa plastik tersebut tidak sepenuhnya menghilang dari lingkungan dalam waktu singkat.

Selain itu, dalam kondisi tertentu, plastik biodegradable tidak selalu terurai dengan sempurna. Misalnya, di lautan yang dingin atau daerah dengan kurang sinar matahari, proses biodegradasi bisa berlangsung sangat lambat atau bahkan terhenti sama sekali. Ini berarti bahwa plastik biodegradable yang terbuang di lingkungan tersebut masih bisa menyebabkan polusi, terutama jika tidak dibuang dengan benar atau terjebak di lingkungan tertentu.

Salah satu kelemahan utama plastik biodegradable adalah biaya produksinya yang lebih tinggi daripada plastik konvensional. Bahan baku organik yang digunakan untuk membuat plastik ini lebih mahal dan sulit didapat dibandingkan dengan bahan baku plastik konvensional seperti minyak bumi. Selain itu, meskipun biaya awal produksi plastik biodegradable lebih tinggi, harga jual kembali produk jadi masih relatif rendah. Hal ini membuat produsen kurang tertarik untuk beralih ke plastik biodegradable karena mereka mungkin menghadapi kerugian finansial.

Selain masalah biaya, ada juga masalah dengan stabilitas dan daya tahan plastik biodegradable. Plastik ini cenderung memiliki daya tahan yang lebih rendah dibandingkan dengan plastik konvensional, yang dapat menyebabkan masalah saat penggunaan. Misalnya, botol air minum yang terbuat dari plastik biodegradable mudah bocor atau rusak, menyebabkan kerugian bagi konsumen dan produsen. Kekurangan stabilitas juga dapat membuat plastik biodegradable gagal memenuhi kebutuhan pengemasan produk yang lebih tahan lama.

Selain itu, ada isu terkait penggunaan lahan dan energi yang lebih besar dalam produksi plastik biodegradable. Tanaman seperti jagung atau alga yang digunakan sebagai bahan baku membutuhkan lahan yang luas dan sumber daya air yang berlimpah untuk pertumbuhannya. Ini bisa berdampak negatif pada lingkungan dan masyarakat sekitarnya. Selain itu, proses produksi plastik biodegradable juga membutuhkan energi yang lebih besar dibandingkan dengan plastik konvensional. Ini tidak sejalan dengan tujuan pengurangan emisi dan penghematan energi yang banyak negara sedang upayakan.

Terakhir, ada juga tantangan dalam hal pengelolaan sampah plastik biodegradable. Meskipun plastik ini dapat terurai secara alami, tidak semua infrastruktur pengelolaan sampah bisa memprosesnya dengan efektif. Banyak fasilitas pengolahan sampah saat ini tidak dilengkapi untuk memproses plastik biodegradable. Akibatnya, plastik tersebut masih akan akhirnya berakhir di tempat pembuangan sampah, di mana proses biodegradasi berlangsung sangat lambat.

Secara keseluruhan, plastik biodegradable memiliki beberapa kelemahan yang perlu dipertimbangkan. Walaupun plastik ini lebih ramah lingkungan daripada plastik konvensional, proses biodegradasi yang lambat, biaya produksi yang tinggi, stabilitas yang rendah, dampak penggunaan lahan dan energi yang besar, serta tantangan pengelolaan sampah melekat pada teknologi ini. Oleh karena itu, dibutuhkan pendekatan yang holistik dan beragam dalam menangani masalah limbah plastik, termasuk peningkatan daur ulang dan penurunan penggunaan plastik secara keseluruhan.

message

Take a minute to fill in your message!

Please enter your comments *