Granul mudah terurai atau biodegradable granules adalah bahan-bahan yang semakin populer di berbagai industri saat ini. Banyak perusahaan dan konsumen sadar akan pentingnya menjaga lingkungan dan mencari solusi yang lebih ramah lingkungan untuk menggantikan bahan-bahan plastik yang sulit terurai. Namun, apa sebenarnya granul mudah terurai ini terbuat dari?

Granul mudah terurai biasanya terbuat dari bahan-bahan alami seperti pati jagung, pati kentang, serat tanaman, rumput laut, dan beberapa polimer sintetis yang ramah lingkungan. Kombinasi dari bahan-bahan ini menghasilkan granul mudah terurai yang memiliki sifat mekanik dan kimia tertentu untuk memenuhi kebutuhan berbagai aplikasi.

Salah satu bahan yang umum digunakan dalam pembuatan granul mudah terurai adalah pati jagung. Pati jagung adalah karbohidrat kompleks yang ditemukan dalam biji jagung. Pati ini memiliki sifat bengkak dan menghasilkan viskositas yang tinggi ketika terhidrasi. Proses produksi granul menggunakan pati jagung melibatkan penghilangan protein dan lemak dari biji jagung sebelum biji jagung dihaluskan menjadi tepung. Tepung pati kemudian dicampur dengan air, dipanaskan, dan diperlakukan dengan enzim untuk membentuk polimer yang disebut polimer pati. Polymer pati ini kemudian dikeringkan dan dihancurkan menjadi granul.

Selain pati jagung, pati kentang juga sering digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan granul mudah terurai. Pada dasarnya, proses produksi granul dari pati kentang mirip dengan proses produksi granul dari pati jagung. Tepung pati kentang dicampur dengan air, dipanaskan, dan diperlakukan dengan enzim untuk membentuk polimer pati. Polimer ini kemudian dikeringkan dan dihancurkan menjadi granul.

Selain pati, serat tanaman juga dapat digunakan sebagai bahan baku untuk granul mudah terurai. Serat tanaman seperti serat bambu, serat jarak, atau serat kelapa dapat dikombinasikan dengan polimer alami atau sintetis untuk menciptakan granul yang lebih kuat dan tahan lama. Serat tanaman memberikan kekuatan mekanis dan sifat pengujian granul yang diperlukan untuk aplikasi tertentu.

Rumput laut merupakan bahan alami lain yang sering digunakan dalam pembuatan granul mudah terurai. Rumput laut kaya akan sifat pengikat air dan memiliki kekuatan tertentu yang membuatnya menjadi bahan yang ideal untuk granul mudah terurai. Ekstraksi dan pemrosesan rumput laut melibatkan proses ekstraksi air panas atau metode fermentasi, diikuti dengan proses pemurnian dan pengeringan. Hasilnya adalah bubuk rumput laut yang kemudian diubah menjadi granul.

Hampir semua granul mudah terurai tidak sepenuhnya terbuat dari bahan alami. Beberapa polimer sintetis seperti polihidroksialkanoat (PHA) dan polilaktida (PLA) sering dicampur dengan bahan alami untuk meningkatkan kekuatan dan ketahanan granul tersebut. PHA adalah polimer sintetis yang dapat terurai melalui biodegradasi mikroorganisme. PLA, di sisi lain, adalah polimer sintetis yang dihasilkan dari sumber alami seperti pati jagung atau gula tebu. Kedua polimer ini ramah lingkungan dan dapat digunakan sebagai alternatif plastik konvensional.

Dalam kesimpulan, granul mudah terurai dibuat dari berbagai bahan baku alami seperti pati jagung, pati kentang, serat tanaman, rumput laut, dan beberapa polimer sintetis ramah lingkungan. Kombinasi bahan-bahan ini menghasilkan granul dengan sifat mekanik dan kimia yang berbeda untuk berbagai aplikasi. Dengan menggunakan granul mudah terurai, kita dapat berkontribusi dalam menjaga lingkungan dan mengurangi dampak negatif limbah plastik.